Artikel Ilmiah
DESKRIPSI
ANNONA SQUAMOSA
|
Oleh:
Nama : Sri Wiji
NIM : 4401411142
Rombel : V
Prodi : Pendidikan
Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang
2012
Nama
lokal : srikaya
Nama ilmiah: Annona
squamosa L.
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Ranunculales
Suku : Annonaceae
Marga : Annona
Jenis : Annona
squamosa L.
Srikaya atau buah nona (Annona squamosa), adalah tanaman
yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis.
Termasuk semak semi-hijau abadi
atau pohon yang meranggas (perdu sampai
pohon), berumah satu, berkelamin banci, tinggi mencapai 2–7 m. Daunnya berselang,
sederhana, lembing membujur, 7-12 cm panjangnya, dan berlebar 3-4 cm. Kulit
pohon tipis berwarna keabu-abuan, getah kulitnya beracun. Batangnya (pada
dahan) coklat muda, bagian dalamnya berwarna kuning muda dan agak pahit. Bunganya muncul dalam
tandan sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 2-3 cm, dengan enam daun
bunga/kelopak, kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya. Buahnya biasanya bundar
atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm, dengan kulit berbenjol (bermata
banyak) dan bersisik. Daging buahnya putih, menyerupai dan memiliki rasa
seperti podeng.
Srikaya
termasuk pohon buah-buahan kecil yang tumbuh di tanah berbatu, kering, dan
terkena cahaya matahari langsung. Tumbuhan yang asalnya dari Hindia Barat ini
akan berbuah setelah berumur 3-5 tahun. Srikaya sering ditanam di pekarangan,
dibudidayakan, atau tumbuh liar, dan bisa ditemukan sampai ketinggian 800 m
dpi.
Ada juga yang menyatakan bahwa asal-usul
Amerika tropis. Waktu berbunga Januari - Desember. Tumbuh di dataran rendah
sampai ketinggian 1000 m dpl, terutama pada tanah berpasir sampai tanah lempung
berpasir dan dengan sistem drainase yang baik pada pH 5,5–7,4. Tumbuhan ini
menyukai iklim panas, tidak terlalu dingin atau banyak hujan. Tumbuh baik pada
berbagai kondisi tanah yang tergenang dan beradaptasi baik terhadap iklim
lembab dan panas. Tumbuhan ini tahan kekeringan dan akan tumbuh subur bila
mendapatkan pengairan yang cukup. Di Jawa ditanam sebagai tanaman buah.
Perbanyakan dapat dengan biji dan pencangkokan. Ditanam dengan jarak tanam 4×3
meter. Kelebatan pertumbuhan dan hasil buah dapat dijaga dengan pengaturan
pengairan, pemupukan dan pemangkasan yang baik. Tanaman mulai berbuah pada umur
1–2 tahun dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak dilakukan
pemangkasan. Buah lebat dicapai setelah tanaman berumur 3–4 tahun. Pemanenan
dilakukan pada saat buah berwarna kekuningan atau sekitar 110–120 hari setelah
berbunga.
Hama yang umum dijumpai adalah kutu
dari jenis Planococcus spp., Amblypelta spp. dan Parasa issetia spp. serta
Ialat buah Dacus spp. Jenis penyakit yang penting adalah busuk akar yang
disebabkan oleh bakteri (Pseudomonas solanacearum). Penyakit pada buah adalah
kanker hitam (Phomopsis spp), pembusukan (Botryodiplodia spp. dan bercak ungu
Phytophthora spp). Namun demikian dapat diatasi dengan penyemprotan yang
teratur menggunakan manozeb atau copper oksikhlorid.
Tanaman ini juga memiliki beragam
nama di masing-masing daerah seperti: Sumatera: delima bintang, serba bintang,
sarikaya, seraikaya. 7awa: sarikaya, srikaya, serkaya, surikaya, srikawis,
sarkaja, serakaja, sirikaja. Kalimantan: sarikaya. Nusa Tenggara: sirkaya,
srikaya, garoso, ata. Sulawesi: atis soe walanda, sirikaya, sirikaja, perse,
atis, delima srikaya, srikaya. Maluku: atisi, hirikaya, atis. Nama asing Pan li
zhi (C), custard apple, sugar apple, sweetsop (I), noinaa (T), kaneelappel,
attier, pomme canalle, zuckerapfel. Sedangkan nama simplisianya: Squamosae
Semen (biji srikaya), Squamosae Folium (daun srikaya).
RADIX (akar)
akar
tunggang di dalam tanah
Pada Annona squamosa ini memiliki radix seperti Mangifera indica yaitu
radix primary (akar tunggang) bila merupakan hasil dari pembiakan secara
generatif (melalui biji). Akan tetapi, bila pembiakan secara vegetatif
(misalnya: melalui cangkok) maka memiliki radix adventicia (akar serabut).
CAULIS
(batang)
Pada
Annona squamosa ini memiliki caulis
dengan sifat- sifat: batangnya yang berkayu (lignosus) dengan bentuk bulat
(teres) ini memiliki permukaan batang memperlihatkan banyak lenti sel.
Pertumbuhan batang ini memiliki arah tegak lurus (erectus) terhadap permukaan
tanah. Selain itu, tanaman ini memiliki percabangan simpodial,arah tumbuh
cabangnya bersifat condong ke atas (patens) yang membentuk sudut 45%. Tumbuhan
ini dapat tumbuh hingga umurnya bertahun-tahun sehingga sering disebut tumbuhan
menahun atau tumbuhan keras. Kulit batang berwarna coklat muda. Pada bagian
ranting berwarna coklat dengan bintik coklat muda, lenti sel kecil, oval,bercak
bulat pada batang. Batangnya (pada dahan) coklat muda, bagian dalamnya berwarna
kuning muda dan agak pahit.
FOLIUM (daun)
Pada
Annona squamosa ini merupakan daun tunggal, dengan tata letak daun yang termasuk dalam duduk daun berseling (
folia disticha).
Helaian
daunnya merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki lamina dan petiolus
sehingga dinamakan daun bertangkai. Tumbuhan ini berpetiolus pendek dan lamina
yang bersifat: memiliki circumscriptio (bentuk daun) oblongus (memanjang)
dengan bagian yang terlebar berada di tengah-tengah lamina (helaian daun). Apex
folii (ujung daun) berbentuk acuminatus (meruncing). Tepi daun di bagian bawah
tidak pernah bertemu tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang / ujung tulang
daun sehingga basis folii (pangkal daun) berbentuk obtusus (tumpul). Tulang
daun bersifat simetris dengan tipe penninervis (daun-daun yang bertulang
menyirip). Untuk margo folii (tepi daun) berbentuk integer (rata). Selain itu,
intervenium (daging daun) bertipe papyraceus atau chartaceus (seperti kertas)
dengan permukaan daun berwarna hijau memiliki tipe glaber (gundul). Daun
tersebut memiliki panjang 6 - 17 cm dan lebar 2,5 - 7,5 cm dengan rasanya
pahit, sedikit dingin. Tangkai daun 0.4-2,2 cm panjangnya.
bentuk daun oblongus dan
bagian-bagiannya bertipe pinnatus dan merupakan daun bertangkai (lamina dan
tangkai).
apex
folli berbentuk acuminatus
FLOS (bunga)
Pada
Annona squamosa memiliki bunga
tunggal bertangkai yang muncul di ketiak daun (flos lateralis atau axillaris)
dengan tipe terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi), dalam berkas, 1–2
berhadapan (superpositio) atau di samping daun. Bunga ini memiliki monosimetris
atau zygosimetris (setangkup tunggal) dengan panjang sekitar 2.5 cm.
Calyx
(kelopak bunga) memiliki Sepalae (daun kelopak) segitiga, waktu kuncup
bersambung, rata (vernatio plana) seperti katup, kecil. Calyx tebal berwarna
hijau kekuningan, letaknya terhadap corolla bersifat valvata (berkatup), dan perlekatannya bertipe partitus (berbagi). Melihat
simetrisnya tergolong dalam regularis atau actinomorphus (beraturan atau
aktinomorf) karena berbentuk mangkok.
Corolla
(mahkota) bersimetri regularis (beraturan) yang berbentuk terompet
(hypocrateriformis) dengan petala (daun mahkota) segitiga, yang terluar
berdaging tebal, panjang 2–2,5 cm, putih kekuningan, dengan pangkal yang
berongga berubah ungu, petala (daun mahkota) yang terdalam sangat kecil atau
mereduksi. petala bagian luar berwarna hijau, ungu pada bagian bawah, membujur,
panjangnya 1.6-2.5 cm, lebar 0,6-0,75 cm. Petala bagian dalam sedikit lebih
kecil atau sama besarnya.
Receptaculum
atau torus (dasar bunga) berbentuk menyerupai kerucut dan tugu (tinggi) serta
sering disebut androphorum (pendukung benang sari atau androfor). Bunga ini
merupakan hermaproditus (bunga banci atau berkelamin dua) bertipe monoecus (berumah satu) dengan stamen (benang
sari) berjumlah banyak, putih, anthera (kepala sari) berbentuk topi, penghubung
ruang sari (connectivum) melebar, dan menutup ruang sari. Terdapat banyak
serbuk sari, bererombol, putih, panjang kurang dari 1.6 cm. Pistilium (putik)
banyak (compositus), setiap pistillum tersusun dari 1 carpellum (daun buah)
disebut simplex (putik tunggal), ungu tua, stigma (kepala putik) atau bakal
buah (ovarium) duduk di atas dasar bunga (superus), rekat menjadi satu, mudah
rontok. Pistilum berwarna hijau muda. Tiap pistilum membentuk semacam kutil,
panjang 1.3-1.9 cm, lebar 0,6-1,3 cm yang tumbuh menjadi kelompok-kelompok
buah.
Bakal
buah (ovarium) bersifat parakarp (pistillum paracarpum) dengan bertipe
unilocularis (beruang satu). Tembuni (placenta) terletak secara parientalis
laminalis. Sedangkan bakal bijinya (ovulum) terletak secara tegak (atropus).
Penyerbukannya tergolong dalam penyerbukan sendiri (autogamy). Penyerbukannya
dengan bantuan kumbang nitidula (entomophyly).
memiliki
tiga petala dalam corolla
FRUCTUS (buah)
Pada
buah Annona squamosa merupakan buah
sejati ganda yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah
(ovarium) yang masing-masing bebas dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati,
tetapi kesemuannya tetap berkumpul pada satu tangkai. Bila lebih spesifik, buah
ini termasuk buah buni (bacca) ganda karena bakal buahnya (ovarium) berubah
menjadi buah buni (bacca). Buah buni (bacca) dindingnya memiliki dua lapisan
yaitu: exocarpium (lapisan luar) yang tipis agak menjangat, dan endocarpium
(lapisan dalam) yang tebal dan lunak yang dapat dimakan. Bijinya terdapat bebas
dalam bagian yang lunak itu.
Buah
ini berbentuk bulat membengkok di ujung (mengerucut) atau menyerupai jantung, berwarna
hijau berbedak putih garis tengah 5–10 cm, menggantung pada tangkai yang cukup
tebal. Kulitnya berbenjol-benjol
seperti sisik, berlilin, pada
waktu masak sedikit atau banyak melepaskan diri satu dengan yang lain, daging
buah putih semikuning atau terkadang keabu-abuan. Daging buah
matang lembik, lepas bersama kulit buahnya, putih, manis. Dibagian tengah
terdapat pedunculus yang memanjang. Kandungan
vitamin C 35-42 mg/100 g.
buah
sejati buni ganda dengan kulit seperti sisik
tersusun oleh dua lapisan yang
ditengahnya terdapat pedunculus yang memanjang kedalam
SEMEN (biji)
Semen (biji)
dalam satu buah Annona squamosa
banyak. Karena tumbuhan ini tergolong dalam subdivisio angiospermae, maka
semennya memiliki dua lapisan spermodermis (kulit biji) yaitu: testa (lapisan
kulit luar) bersifat tipis dan kaku, saat masak berwarna hitam mengkilap dan
tegmen (lapisan kulit dalam) dinamakan kulit ari yang sangat tipis. Terdapat
hilus di pangkalnya. Memiliki dua cotyledon (daun lembaga) sehingga termasuk
dalam kelas Dicotyledonae. Albumen (putih lembaga) bersifat endospermium (putih
lembaga dalam). Berbentuk kepingan kecil, membujur di setiap karpel, halus,
coklat tua hingga hitam, panjang 1,3-1,6 cm.
Saat
mengalami perkecambahan, tumbuhan ini tergolong epigaeis atau epigeal (
perkecambahan di atas tanah).
semen
srikaya terlihat hitam
satu
semen dengan hilus dipangkal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar